Lensa kontak atau contact lens akhir-akhir ini cukup populer sebagai alternatif pengganti kacamata baik untuk kosmetik maupun therapeutik (pengobatan). Meski demikian, pemakaian lensa kontak juga mempunyai masalah tersendiri. Apa dan bagaimana lensa kontak tersebut? Bagaimana menjaga kebersihannya?
Read More...
Menurut jenisnya lensa kontak dibagi menjadi dua yaitu : lensa kontak keras (hard contact lens) dan lensa kontak lembut (soft contact lens). Lensa kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan index refraksi 1,496 bersifat inert dan tidak toksis. Lensa ini kurang disukai karena kurang fleksibel sehingga kurang nyaman dipakai. Lensa kontak lembut terbuat dari hidroksietil metakrilat (HEMA) bersifat lentur yang memberikan lebih sedikit keluhan pada pemakainya.
Indikasi
Penggunaan klinis lensa kontak, secara umum dapat digolongkan menjadi 2 kategori yaitu menurut pilihan penderita secara individu dan tujuan therapeutik dari dokter mata. Pemakaian karena pilihan individu biasanya untuk tujuan kosmetik dan kadang juga berhubungan dengan faktor pekerjaan. Mata dengan bekas sikatrik (jaringan parut) pada kornea mata dan kekeruhan oleh sebab lain seringkali kurang sedap dipandang. Hal ini dapat ditutup dengan kontak lensa berwarna. Saat ini tesedia berbagai warna menurut kesukaan pemakai seperti baby blue, jade green, brown, blue violet, aqua, sky blue, misty gray, dan lain-lain.
Individu-individu yang mempunyai pekerjaan tertentu sebelum menemui penonton/penggemarnya memakai lensa kontak untuk memperbaiki penampilan dan atau kebebasan beraktifitas. Kelompok tersebut terdiri dari penari, penyanyi, aktor/aktris, peragawati (model), dan sebagainya.
Selain itu, penggunaan lensa kontak dapat diterima pada berbagai aktivitas olahraga baik profesional atau amatir. Lensa kontak lebih baik digunakan pada olah raga kompetitif seperti foot ball. Perenang dan pembalap dapat pula menggunakan lensa kontak, tapi perhatian khusus perlu diingatkan untuk tidak membuka mata terlalu lebar jika dalam air.
Penggunaan lensa kontak untuk therapeutik adalah pada penderita dengan myopia (mata minus) yang tinggi. Pada penderita seperti ini dengan penggunaan lensa kontak ukuran bayangan di retina dan luas lapangan pandang relatif tidak berubah. Sedangkan pada pemakaian kaca mata akan melihat benda menjadi lebih kecil dan luas lapangan pandang menyempit.
Kelainan mata berupa irreguler astigmatism, keratoconus, anisometropia dan afakia merupakan indikasi penggunaan lensa kontak.
Kebersihan
Lensa kontak mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan kacamata. Akan tetapi diperlukan perhatian dan perawatan khusus yang penting untuk kebersihan dan menjaga kesehatan mata. Lensa kontak dapat menyebabkan alergi, infeksi, dan kerusakan mata apabila tidak digunakan secara benar.
Berikut beberapa hal yang mesti ditaati pemakai :
Sekretor berprotein yang keluar dari mata dapat menumpuk dengan cepat diatas permukaan mata. Makin lama sisa protein yang berasal dari mata dan air mata akan menumpuk pada lensa kontak yang tidak terlihat dengan mata telanjang tetapi sering menyebabkan iritasi dan alergi sehingga terjadi radang mata. Untuk menghilangkan cairan protein tersebut dengan cairan (tablet) pembersih protein sekali seminggu.
Sayang sekali, lama kelamaan protein yang terus menumpuk sukar untuk dihilangkan meski dengan cairan/tablet pembersih protein sekalipun. Dan akhirnya tumpukan protein makin banyak sehingga lensa kontak harus diganti. Biasanya bila lensa kontak dipakai setiap hari, lensa kontak perlu diganti setelah 1-2 tahun. Alternatif lain adalah memilih lensa kontak sekali pakai ( disposible contact lens).
Indikasi
Penggunaan klinis lensa kontak, secara umum dapat digolongkan menjadi 2 kategori yaitu menurut pilihan penderita secara individu dan tujuan therapeutik dari dokter mata. Pemakaian karena pilihan individu biasanya untuk tujuan kosmetik dan kadang juga berhubungan dengan faktor pekerjaan. Mata dengan bekas sikatrik (jaringan parut) pada kornea mata dan kekeruhan oleh sebab lain seringkali kurang sedap dipandang. Hal ini dapat ditutup dengan kontak lensa berwarna. Saat ini tesedia berbagai warna menurut kesukaan pemakai seperti baby blue, jade green, brown, blue violet, aqua, sky blue, misty gray, dan lain-lain.
Individu-individu yang mempunyai pekerjaan tertentu sebelum menemui penonton/penggemarnya memakai lensa kontak untuk memperbaiki penampilan dan atau kebebasan beraktifitas. Kelompok tersebut terdiri dari penari, penyanyi, aktor/aktris, peragawati (model), dan sebagainya.
Selain itu, penggunaan lensa kontak dapat diterima pada berbagai aktivitas olahraga baik profesional atau amatir. Lensa kontak lebih baik digunakan pada olah raga kompetitif seperti foot ball. Perenang dan pembalap dapat pula menggunakan lensa kontak, tapi perhatian khusus perlu diingatkan untuk tidak membuka mata terlalu lebar jika dalam air.
Penggunaan lensa kontak untuk therapeutik adalah pada penderita dengan myopia (mata minus) yang tinggi. Pada penderita seperti ini dengan penggunaan lensa kontak ukuran bayangan di retina dan luas lapangan pandang relatif tidak berubah. Sedangkan pada pemakaian kaca mata akan melihat benda menjadi lebih kecil dan luas lapangan pandang menyempit.
Kelainan mata berupa irreguler astigmatism, keratoconus, anisometropia dan afakia merupakan indikasi penggunaan lensa kontak.
Kebersihan
Lensa kontak mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan kacamata. Akan tetapi diperlukan perhatian dan perawatan khusus yang penting untuk kebersihan dan menjaga kesehatan mata. Lensa kontak dapat menyebabkan alergi, infeksi, dan kerusakan mata apabila tidak digunakan secara benar.
Berikut beberapa hal yang mesti ditaati pemakai :
- Cuci dan bilas tangan sebelum menyentuh, memakai dan melepas lensa kontak. Jari yang kotor membuat lensa kontak terkontaminasi.
- Cuci dan desinfeksi lensa kontak setelah pemakaian.
- Buang cairan desinfektan yang sudah digunakan.
- Cuci tempat lensa kontak
- Jangan menyentuh ujung permukaan botol cairan perawatan lensa kontak.
- Periksa mata dan lensa kontak setiap 6 bulan sekali.
Sekretor berprotein yang keluar dari mata dapat menumpuk dengan cepat diatas permukaan mata. Makin lama sisa protein yang berasal dari mata dan air mata akan menumpuk pada lensa kontak yang tidak terlihat dengan mata telanjang tetapi sering menyebabkan iritasi dan alergi sehingga terjadi radang mata. Untuk menghilangkan cairan protein tersebut dengan cairan (tablet) pembersih protein sekali seminggu.
Sayang sekali, lama kelamaan protein yang terus menumpuk sukar untuk dihilangkan meski dengan cairan/tablet pembersih protein sekalipun. Dan akhirnya tumpukan protein makin banyak sehingga lensa kontak harus diganti. Biasanya bila lensa kontak dipakai setiap hari, lensa kontak perlu diganti setelah 1-2 tahun. Alternatif lain adalah memilih lensa kontak sekali pakai ( disposible contact lens).