Kendati tak bisa disembuhkan, penderita kencing manis/Diabetes Mellitus (DM) sebenarnya bisa hidup secara normal. Caranya dengan melakukan kontrol kadar gula darah, meski dalam kenyataannya tidak segampang membalikkan telapak tangan.
Ada 2 golongan DM yaitu DM tipe 1 (Insulin Dependen – DM) dan tipe 2 (Non Insulin Dependend - DM). Pada tahap awal terjadinya DM tipe 2, kadar gula darah dapat dikontrol dengan 3 cara yakni menjaga berat badan ideal, diet makanan seimbang dan melakukan olah raga/latihan fisik.
Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga cara tersebut sering kali kurang memadai lagi. Kadar gula darah mungkin tidak terkontrol dengan baik. Pada keadaan yang seperti inilah baru diperlukan obat anti diabetes (OAD). Jadi, pada dasarnya obat baru diperlukan jika dengan cara diet dan olahraga gula darah belum terkontrol dengan baik.
Pertama-tama perhatikan berat badan. Usahakan agar berat badan mencapai berat yang ideal. Kegemukan dapat menimbulkan resistensi insulin.
Diet untuk penderita diabetes dikenal ada 2 golongan yaitu diet A dan diet B. Diet A terdiri dari 50% karbohidrat, 20% protein dan 30% lemak, sedangkan diet B 68% karbohidrat, 12% protein dan 20% lemak. Yang masih digunakan sampai saat ini adalah diet B, karena secara metabolik diet B lebih baik daripada diet A. Bahkan diet B dikatakan dapat menurunkan kadar kolesterol darah kurang lebih 32 mg% dalam waktu seminggu.
Untuk mensukseskan diet pada penderita DM, diperlukan suatu perilaku tertentu yakni mengikuti pola 3 J : jumlah kalori, jadwal makan dan jenis makanan yang harus ditepati.
Peran diet pada penderita diabetes adalah untuk mencocokan jumlah makanan yang dikonsumsi dengan adanya insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Selain itu untuk memenuhi kecukupan gizi unruk mempertahankan kesehatan dan untuk dapat menjalankan kegiatan normal.
Bagi penderita yang tidak ada masalah dengan berat badan (BB), jumlah kalori yang dianjurkan perhari adalah BB dikalikan 30. Sedangkan bila penderita gemuk, BB dikalikan 20 dan penderita yang kurus jumlah kalori per harinya BB dikalikan 40 sampai 60.
Jadwal makan penderita DM diberikan 6 kali sehari, yang terdiri atas 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan ringan (snack) dengan interval 3 jam.
Jenis makanan yang perlu dibatasi adalah makanan yang berkalori tinggi dan berlemak tinggi seperti daging berlemak, jeroan, kuning telur, es krim, cokelat dan goreng-gorengan. Sayuran berwarna hijau dan buah-buahan yang tidak terlalu manis segar bisa dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak.
Bawang merah dan buncis telah diteliti ternyata keduanya mempunyai efek metabolik yang baik. Bawang merah dikatakan dapat menurunkan kadar gula garah, sedangkan buncis selain menurunkan gula darah juga dapat menurunkan kolesterol. Namun, konsumsi buncis hendaknya dibatasi pada penderita dengan hiperurikemia (kadar asam urat tinggi dalam darah), oleh karena buncis mengandung asam urat yang lumayan.
Selain memperhatikan pola makan, penderita harus melakukan olah raga. Olah raga yang dianjurkan adalah yang terutama untuk membakar kalori tubuh sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gula darah bisa turun. Olah raga berguna agar insulin dapat bekerja lebih efektif menambah jumlah reseptor insulin, menekan kenaikan berat badan, dan menurunkan kolesterol.
Olah raga yang dianjurkan adalah yang mempunyai nilai aerobik tinggi seperti jalan cepat, lari, senam aerobik, renang dan bersepeda. Yang harus diperhatikan sebelum berolah raga adalah kadar gula darah harus antara 100 – 300 mg%. Kadar gula darah yang rendah jika berolahraga dapat terjadi hipoglikemi (penurunan kadar gula darah) sedangkan jika kadarnya tinggi akan terjadi ketosis (penumpukan badan-badan keton).
Frekuensi berolah raga bisa dilakukan 3 – 5 kali seminggu. Waktu hendaknya diperhatikan dengan baik oleh karena panas matahari juga bisa membakar kalori, salah-salah malah bisa terjadi hipoglikemi. Ada baiknya jika berolahraga bersama orang lain sehingga kalau ada apa-apa cepat ada yang bisa membantu atau selalu siapkan roti manis, permen, teh manis. Jika kepala sudah merasa seperti melayang, rasa mual apalagi disertai keluar keringat dingin menunjukkan kadar gula darah turun secara berlebihan.
Dengan mengatur pola makan, berolah raga secara teratur dan menjaga berat badan tetap ideal diharapkan kadar gula darah dikontrol tanpa perlu meminum OAD. Dengan mengontrol gula darah akan membantu juga mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner.
Ada 2 golongan DM yaitu DM tipe 1 (Insulin Dependen – DM) dan tipe 2 (Non Insulin Dependend - DM). Pada tahap awal terjadinya DM tipe 2, kadar gula darah dapat dikontrol dengan 3 cara yakni menjaga berat badan ideal, diet makanan seimbang dan melakukan olah raga/latihan fisik.
Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga cara tersebut sering kali kurang memadai lagi. Kadar gula darah mungkin tidak terkontrol dengan baik. Pada keadaan yang seperti inilah baru diperlukan obat anti diabetes (OAD). Jadi, pada dasarnya obat baru diperlukan jika dengan cara diet dan olahraga gula darah belum terkontrol dengan baik.
Pertama-tama perhatikan berat badan. Usahakan agar berat badan mencapai berat yang ideal. Kegemukan dapat menimbulkan resistensi insulin.
Diet untuk penderita diabetes dikenal ada 2 golongan yaitu diet A dan diet B. Diet A terdiri dari 50% karbohidrat, 20% protein dan 30% lemak, sedangkan diet B 68% karbohidrat, 12% protein dan 20% lemak. Yang masih digunakan sampai saat ini adalah diet B, karena secara metabolik diet B lebih baik daripada diet A. Bahkan diet B dikatakan dapat menurunkan kadar kolesterol darah kurang lebih 32 mg% dalam waktu seminggu.
Untuk mensukseskan diet pada penderita DM, diperlukan suatu perilaku tertentu yakni mengikuti pola 3 J : jumlah kalori, jadwal makan dan jenis makanan yang harus ditepati.
Peran diet pada penderita diabetes adalah untuk mencocokan jumlah makanan yang dikonsumsi dengan adanya insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Selain itu untuk memenuhi kecukupan gizi unruk mempertahankan kesehatan dan untuk dapat menjalankan kegiatan normal.
Bagi penderita yang tidak ada masalah dengan berat badan (BB), jumlah kalori yang dianjurkan perhari adalah BB dikalikan 30. Sedangkan bila penderita gemuk, BB dikalikan 20 dan penderita yang kurus jumlah kalori per harinya BB dikalikan 40 sampai 60.
Jadwal makan penderita DM diberikan 6 kali sehari, yang terdiri atas 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan ringan (snack) dengan interval 3 jam.
Jenis makanan yang perlu dibatasi adalah makanan yang berkalori tinggi dan berlemak tinggi seperti daging berlemak, jeroan, kuning telur, es krim, cokelat dan goreng-gorengan. Sayuran berwarna hijau dan buah-buahan yang tidak terlalu manis segar bisa dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak.
Bawang merah dan buncis telah diteliti ternyata keduanya mempunyai efek metabolik yang baik. Bawang merah dikatakan dapat menurunkan kadar gula garah, sedangkan buncis selain menurunkan gula darah juga dapat menurunkan kolesterol. Namun, konsumsi buncis hendaknya dibatasi pada penderita dengan hiperurikemia (kadar asam urat tinggi dalam darah), oleh karena buncis mengandung asam urat yang lumayan.
Selain memperhatikan pola makan, penderita harus melakukan olah raga. Olah raga yang dianjurkan adalah yang terutama untuk membakar kalori tubuh sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gula darah bisa turun. Olah raga berguna agar insulin dapat bekerja lebih efektif menambah jumlah reseptor insulin, menekan kenaikan berat badan, dan menurunkan kolesterol.
Olah raga yang dianjurkan adalah yang mempunyai nilai aerobik tinggi seperti jalan cepat, lari, senam aerobik, renang dan bersepeda. Yang harus diperhatikan sebelum berolah raga adalah kadar gula darah harus antara 100 – 300 mg%. Kadar gula darah yang rendah jika berolahraga dapat terjadi hipoglikemi (penurunan kadar gula darah) sedangkan jika kadarnya tinggi akan terjadi ketosis (penumpukan badan-badan keton).
Frekuensi berolah raga bisa dilakukan 3 – 5 kali seminggu. Waktu hendaknya diperhatikan dengan baik oleh karena panas matahari juga bisa membakar kalori, salah-salah malah bisa terjadi hipoglikemi. Ada baiknya jika berolahraga bersama orang lain sehingga kalau ada apa-apa cepat ada yang bisa membantu atau selalu siapkan roti manis, permen, teh manis. Jika kepala sudah merasa seperti melayang, rasa mual apalagi disertai keluar keringat dingin menunjukkan kadar gula darah turun secara berlebihan.
Dengan mengatur pola makan, berolah raga secara teratur dan menjaga berat badan tetap ideal diharapkan kadar gula darah dikontrol tanpa perlu meminum OAD. Dengan mengontrol gula darah akan membantu juga mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner.