Ada dua jenis tuli. Tuli konduktif yaitu kelainan yang terdapat pada telinga luar atau tengah, secara umum dirawat secara medis. Tuli sensorineural yaitu kerusakan pada sel indera telinga bagian dalam atau saraf pendengaran. Kerusakan pada struktur saraf atau indera ini menghasilkan tuli secara permanen.
Tuli sensorineural dapat disebabkan oleh terpapar secara berlebihan pada suara yang lantang, luka di kepala, infeksi, faktor usia, faktor bawaan, obat-obatan tertentu, genetika. Penyebab pasti dari tuli sensorineural seringkali sulit untuk diidentifikasikan. Tidak ada penyembuhan dengan obat-obatan yang berarti untuk penderita dengan tuli sensorineural.
Untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami tuli sensorineural dari tingkat ringan sampai tingkat sedang dapat dibantu dengan alat bantu dengar. Sedangkan untuk tuli sensorineural tingkat berat sampai sangat berat, Implan Koklea lebih direkomendasikan.
Terobosan Besar
Implan Koklea merupakan terobosan besar di bidang kedokteran. Penelitian tentang Implan Koklea telah dilakukan sejak awal tahun 1950 dan diakui oleh FDA (Foot and Drug Administration) pada pertengahan 1980-an. Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan komponen internal yang dipasang lewat pembedahan dan komponen eksternal yang memerlukan penyesuaian dan pemrograman.
Implan Koklea mengantarkan rangsangan secara langsung ke saraf pendengaran, melewati sel indera yang hilang atau rusak dengan mengubah suara akustik menjadi pola elektrik, yang kemudian dikirim ke otak dan diterjemahkan sebagai suara.
Implan Koklea diperuntukkan bagi orang dewasa maupun anak-anak yang tidak mendapatkan manfaat yang cukup dari alat-alat bantu pendengaran yang ada. Untuk menentukan apakah seseorang dapat menjadi kandidat Koklea, memerlukan pemeriksaan dan berbagai tes oleh dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan-kepala leher.
Prosedur pemasangan Implan Koklea diawali dengan melakukan tindakan bedah untuk memasang komponen internal. Dengan hanya memasang komponen internal, maka pasien masih belum bisa mendengar. Setelah luka bekas operasi sembuh dan bengkaknya hilang (sekitar 3-6 minggu) dapat dilanjutkan dengan pemasangan transmitter ekseternal dan prossesor suara. Sehingga pasien dapat mulai mendengar suara layaknya normal.
Pasien dengan Implan Koklea memerlukan rehabilitasi khusus untuk menyesuaikan dengan pendengaran barunya. Program rehabilitasi terfokus pada belajar mendengarkan dan menyediakan lingkungan auditif, sehingga memaksimalkan potensi kinerja pasien dengan Implan Koklea.
Sumber: BaliPost