Sehat dan bugar merupakan idaman setiap orang. Dalam kondisi demikian, berarti seseorang terbebas dari penyakit maupun gangguan kesehatan, baik fisik, mental, maupun sosial. Berarti pula, orang yang bersangkutan dapat melakukan aktivitas secara optimal. Sayangnya tidak semua orang mampu mencapai kondisi prima seperti ini.
Memang benar, berbagai penyakit dan gangguan kesehatan memerlukan obat untuk mengatasinya, namun tidak benar,bahwa obat adalah segala – galanya untuk mengatasi penyakit dan gangguan kesehatan. Bagaimanpun juga obat adalah “Racun “ sehingga tidak terlepas dari efek samping maupun kontra indikasi, disamping khasiatnya tentu saja. Lebih baik tidak meminum obat, kecuali terpaksa atau kehendak dokter.
Sebenarnya banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, tanpa obat, makanan berserat yang dianggap sepele oleh sebagian orang sebenarnya dapat mencegah berbagai tubuh dan penyakit. Atau mengkonsumsi ikan tertentu dapat mencegah timbulnya penyakit jantung kororoner bahkan faktor prilaku, dalam hal kebiasaan makan, ternyata juga dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Serat dalam Sistem Pencernaan
Serat bukan merupakan energi. Walaupun demikian serat mempengaruhi pencernaan komponen lain dalam makanan. Hal ini dapat terjadi, karena diet tinggi serat dalam makanan dapat meningkatkan pengelauaran lemak dan nitrogen dari dalam tubuh.
Serat dimetabolisme oleh bakteri usus. Bahan ini diduga berpengaruh terhadap volume tinja, waktu singgah tinja produksi gas yang keluar dari proses usus, metabolisme bakteri, pengeluaran garam empedu, dan asam lemak tertentu.
Didalam usus, terdapat bakteri yang dapat memecah serat menjadi asam lemak rantai pendek, air, dan karbondioksida . pada binatang memamah biak, asam lemak i ni diserap sebagai sumber energi.Manusia mengeluarkan asam lemak dari dalam tubuhnya dalam konsentrasi tinggi . melalui kotoran (feses)nya, tetapi seberapa banyak asam lemak yang diserap belum diketahui.
Didalam serat terdapat zat yang disebut lignin. Zat ini merupakan bagian yang paling sukar dicerna. Sifat zat ini adalah menghambat pencernaan komponen serat lain.
Serat berfungsi untuk melunakkan feses dan meingkatkan volume feses. Berarti serat mempermudah buang air besar. Dan meningkatkan produksi gas usus. Pengeluaran feses seseorang dengan diet ( makan ) serat tinggi adadalah sekitar 80 – 160 gram perhari. Sedang pada vegetarian kotoran yang dikeluarkan bisa mencapai 225 gram perhari. Seseorang yang semula hanya sedikit makan serat, akan mengalmi peningkatan berat feses kalau ia diberi diet serat dalam jumlah tinggi.serat juga mempengaruhi waktu singgah makanan yang masuk kedalam pencernaan. Waktu singgah yang pendek tersebut terjadi akibat banyaknya air yang tertahan dalam rongga usus oleh bahan – bahan yang yang sulit dicerna.
Serat dapat mencegah gangguan tubuh dan Penyakit
Sudah terbukti bahwa serat bisa mencegah terjadinya gangguan tubuh dan penyakit, beberapa penyakit yang dapat dicegah adalah :
¤ Sembelit .
Serat bisa mempengaruhi kebiasaan buang air besar seseorang.Selulosa dan hemiselulosa yang terdapat di dalam serat, bersifat pencahar atau memperlancar buang air besar. Hal ini dapat terjadi akibat pemecahan asam lemak rantai pendek .serat gandum dalam bentuk dedak ternyata lebih efektif dibanding sayur-sayuran dan buah-buahan untuk mengatasi sembelit.
¤ Benjolan Pada usus besar
Diet rendah serat menyebabkan jumlah feses sedikit dan lebih keras, untuk mengeluarkan kotoran jenis ini membutuhkan kontraksi otot dinding usus besar. Tekanan yang besar pada rongga usus ini memudahkan terjadinya benjolan.
¤ Kanker Usus Besar
Hasil pemecahan asam empedu oleh bakteri usus telah terbukti dapat menimbulkan kanker. Pengaruh serat dalam metabolisme empedu, diduga dapat berperan dalam pencegahan kanker usus besar tersebut.
¤ Pengerasan pembuluh nadi dan penyakit jantung koroner
Serat dapat mencegah terjadinya pengerasan pembuluh nadi dan penyakit jantung koroner . cara kerja serat ini dalam mencegah penyakit ini berdasarkan kemampuannya menurunkan kadar kolesterol darah. Mekanisme terjadinya efek ini belum diketahui. Diduga pengaruh serat pada metabolisme asam empedu berperan dalam penurunan kolestrol darah.
¤ Kegemukan dan diabetes
Kedua penyakit ini disebabkan oleh tingginya konsumsi karbohidrat dalam bentuk gula, dan kurangnya serat dalam makanan sehari – hari peran diet tinggi serat dalam obesitas adalah mengurangi pemasukan makanan. Hal ini dapat terjadi karena diet tinggi serat memberikan perasaan kenyang pada orang tersebut. Sebab makan makanan dengan serat tinggilebih lama baik dalam mulut maupun dalam lambung.
¤ Wasir
Kalau dalam makanan yang dikonsumsi seseorang berkurang jumlah seratnya, maka feses yang yang terbentuk daapat keras. Akibatnya untuk mengeluarkan feses yang keras tadi dibutuhkan tenaga. Karena adanya penekanan didaerah anus atau mengejan , bisa mengakibatkan melebarnya pembuluh balik disekitar anus ( lubang pelepasan ) pelebaran pembuluh balik ini juga disertai benjolan – benjolan yang disebut dengan wasir.
Memang benar, berbagai penyakit dan gangguan kesehatan memerlukan obat untuk mengatasinya, namun tidak benar,bahwa obat adalah segala – galanya untuk mengatasi penyakit dan gangguan kesehatan. Bagaimanpun juga obat adalah “Racun “ sehingga tidak terlepas dari efek samping maupun kontra indikasi, disamping khasiatnya tentu saja. Lebih baik tidak meminum obat, kecuali terpaksa atau kehendak dokter.
Sebenarnya banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, tanpa obat, makanan berserat yang dianggap sepele oleh sebagian orang sebenarnya dapat mencegah berbagai tubuh dan penyakit. Atau mengkonsumsi ikan tertentu dapat mencegah timbulnya penyakit jantung kororoner bahkan faktor prilaku, dalam hal kebiasaan makan, ternyata juga dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Serat dalam Sistem Pencernaan
Serat bukan merupakan energi. Walaupun demikian serat mempengaruhi pencernaan komponen lain dalam makanan. Hal ini dapat terjadi, karena diet tinggi serat dalam makanan dapat meningkatkan pengelauaran lemak dan nitrogen dari dalam tubuh.
Serat dimetabolisme oleh bakteri usus. Bahan ini diduga berpengaruh terhadap volume tinja, waktu singgah tinja produksi gas yang keluar dari proses usus, metabolisme bakteri, pengeluaran garam empedu, dan asam lemak tertentu.
Didalam usus, terdapat bakteri yang dapat memecah serat menjadi asam lemak rantai pendek, air, dan karbondioksida . pada binatang memamah biak, asam lemak i ni diserap sebagai sumber energi.Manusia mengeluarkan asam lemak dari dalam tubuhnya dalam konsentrasi tinggi . melalui kotoran (feses)nya, tetapi seberapa banyak asam lemak yang diserap belum diketahui.
Didalam serat terdapat zat yang disebut lignin. Zat ini merupakan bagian yang paling sukar dicerna. Sifat zat ini adalah menghambat pencernaan komponen serat lain.
Serat berfungsi untuk melunakkan feses dan meingkatkan volume feses. Berarti serat mempermudah buang air besar. Dan meningkatkan produksi gas usus. Pengeluaran feses seseorang dengan diet ( makan ) serat tinggi adadalah sekitar 80 – 160 gram perhari. Sedang pada vegetarian kotoran yang dikeluarkan bisa mencapai 225 gram perhari. Seseorang yang semula hanya sedikit makan serat, akan mengalmi peningkatan berat feses kalau ia diberi diet serat dalam jumlah tinggi.serat juga mempengaruhi waktu singgah makanan yang masuk kedalam pencernaan. Waktu singgah yang pendek tersebut terjadi akibat banyaknya air yang tertahan dalam rongga usus oleh bahan – bahan yang yang sulit dicerna.
Serat dapat mencegah gangguan tubuh dan Penyakit
Sudah terbukti bahwa serat bisa mencegah terjadinya gangguan tubuh dan penyakit, beberapa penyakit yang dapat dicegah adalah :
¤ Sembelit .
Serat bisa mempengaruhi kebiasaan buang air besar seseorang.Selulosa dan hemiselulosa yang terdapat di dalam serat, bersifat pencahar atau memperlancar buang air besar. Hal ini dapat terjadi akibat pemecahan asam lemak rantai pendek .serat gandum dalam bentuk dedak ternyata lebih efektif dibanding sayur-sayuran dan buah-buahan untuk mengatasi sembelit.
¤ Benjolan Pada usus besar
Diet rendah serat menyebabkan jumlah feses sedikit dan lebih keras, untuk mengeluarkan kotoran jenis ini membutuhkan kontraksi otot dinding usus besar. Tekanan yang besar pada rongga usus ini memudahkan terjadinya benjolan.
¤ Kanker Usus Besar
Hasil pemecahan asam empedu oleh bakteri usus telah terbukti dapat menimbulkan kanker. Pengaruh serat dalam metabolisme empedu, diduga dapat berperan dalam pencegahan kanker usus besar tersebut.
¤ Pengerasan pembuluh nadi dan penyakit jantung koroner
Serat dapat mencegah terjadinya pengerasan pembuluh nadi dan penyakit jantung koroner . cara kerja serat ini dalam mencegah penyakit ini berdasarkan kemampuannya menurunkan kadar kolesterol darah. Mekanisme terjadinya efek ini belum diketahui. Diduga pengaruh serat pada metabolisme asam empedu berperan dalam penurunan kolestrol darah.
¤ Kegemukan dan diabetes
Kedua penyakit ini disebabkan oleh tingginya konsumsi karbohidrat dalam bentuk gula, dan kurangnya serat dalam makanan sehari – hari peran diet tinggi serat dalam obesitas adalah mengurangi pemasukan makanan. Hal ini dapat terjadi karena diet tinggi serat memberikan perasaan kenyang pada orang tersebut. Sebab makan makanan dengan serat tinggilebih lama baik dalam mulut maupun dalam lambung.
¤ Wasir
Kalau dalam makanan yang dikonsumsi seseorang berkurang jumlah seratnya, maka feses yang yang terbentuk daapat keras. Akibatnya untuk mengeluarkan feses yang keras tadi dibutuhkan tenaga. Karena adanya penekanan didaerah anus atau mengejan , bisa mengakibatkan melebarnya pembuluh balik disekitar anus ( lubang pelepasan ) pelebaran pembuluh balik ini juga disertai benjolan – benjolan yang disebut dengan wasir.